MEMANG sulit untuk 100% terbebas dari utang. Tapi,
tenang. Tak semua utang buruk kok. Ada utang yang tergolong baik juga.
Menurut Eric Gelb, CEO Gateway Financial Advisors dan penulis buku Getting Started in Asset Allocation, utang terbagi dalam dua jenis yaitu utang baik dan utang buruk. Lalu, apa yang membedakan keduanya?
Utang buruk
Sudah pasti utang ini membuat keuangan kita tidak sehat.
Apalagi jika jumlahnya tidak terkontrol. Yang masuk dalam jenis ini
adalah berbagai utang yang sifatnya konsumtif. Misalnya:
1. Utang kartu kredit
Utang ini dianggap paling buruk karena mudah sekali
didapat, tapi juga mudah menjerat. Tinggal gesek, barang yang kita
inginkan langsung terbeli. Namun, bunga tinggi yang diterapkan dan
sistem pembayaran kita yang biasanya hanya minimum payment akan membuat utang makin bengkak sehingga memberatkan keuangan.
2. Pinjaman Tanpa Agunan
Zaman yang makin modern telah melahirkan rentenir modern.
Pernah melihat spanduk atau brosur bertuliskan bank atau suatu lembaga
keuangan memberikan pinjaman tanpa anggunan dengan proses cepat dan
mudah. Nah, ini termasuk utang buruk. Karena selain bunga yang
ditawarkan sangat mencekik, ada syarat lain yang biasanya akan
memberatkan di kemudian hari. Sebaiknya hindari utang ini kecuali Anda
tak punya kartu kredit atau akses meminjam kredit tanpa agunan ke bank.
3. 'Simpan Pinjam'
Anda tentu memiliki simpanan uang di tabungan berjangka
atau asuransi untuk keperluan masa depan. Namun karena sedang butuh
uang, dana tersebut Anda cairkan dengan niat akan dikembalikan segera.
Ini pun termasuk utang buruk. Pertama, dana tersebut bukan untuk
kebutuhan jangka pendek, jadi sebaiknya tidak diutak-atik sebelum
waktunya. Kedua, Anda akan terkena penalti atas pencairan itu. Jika Anda
butuh uang mendadak dan berniat mengembalikannya dengan cepat, lebih
baik pinjam pada keluarga atau teman saja.
Utang Baik
Yang masuk dalam jenis utang ini adalah pinjaman 'investasi' yang memberikan nilai tambah pada utang Anda. Misalnya,
1. KPR
Kedit Pemilikan Rumah termasuk utang
baik. Pertama, untuk membeli rumah yang harganya luar biasa mahal, mau
tak mau Anda memang harus meminjam uang ke bank dan membayar kembali
dengan mencicil. Jangka waktu cicilan utang yang panjang pun (bisa
mencapai 20 tahun) takkan membuat Anda rugi, karena harga rumah Anda
akan terus bertambah dari tahun ke tahun.
2. Pinjaman Sekolah
Mengapa pinjaman ini dianggap utang baik? Karena pendidikan
merupakan investasi. Coba deh bandingkan, gaji Anda sebagai lulusan D3
dengan lulusan S1, tentu beda kan? Dengan menambah ilmu dan ketrampilan,
Anda pasti berharap mendapatkan kenaikan pendapatan yang bisa menutup
utang tersebut. Namun, pinjaman sekolah ini juga bisa menjadi utang
buruk Ini terjadi jika setelah lulus sekolah, ijazah baru Anda tidak
dihargai oleh tempat Anda bekerja.
3. Pinjaman Usaha
Pinjaman ini menjadi utang yang sangat baik. Apalagi, jika
usaha yang dikelola dengan pinjaman tersebut memberikan keuntungan besar
yang tak hanya bisa membayar utang tapi juga bisa memperkaya diri Anda.
Namun Jika usaha merugi, pinjaman baik ini pun bisa berubah menjadi
utang buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar