sms gratis

Minggu, 30 September 2012

Utang Baik vs Utang Buruk

MEMANG sulit untuk 100% terbebas dari utang. Tapi, tenang. Tak semua utang buruk kok. Ada utang yang tergolong baik juga. Menurut Eric Gelb, CEO Gateway Financial Advisors dan penulis buku Getting Started in Asset Allocation, utang terbagi dalam dua jenis yaitu utang baik dan utang buruk. Lalu, apa yang membedakan keduanya?
Utang buruk
          Sudah pasti utang ini membuat keuangan kita tidak sehat. Apalagi jika jumlahnya tidak terkontrol. Yang masuk dalam jenis ini adalah berbagai utang yang sifatnya konsumtif. Misalnya:
1. Utang kartu kredit
          Utang ini dianggap paling buruk karena mudah sekali didapat, tapi juga mudah menjerat. Tinggal gesek, barang yang kita inginkan langsung terbeli. Namun, bunga tinggi yang diterapkan dan sistem pembayaran kita yang biasanya hanya minimum payment akan membuat utang makin bengkak sehingga memberatkan keuangan.
2. Pinjaman Tanpa Agunan
          Zaman yang makin modern telah melahirkan rentenir modern. Pernah melihat spanduk atau brosur bertuliskan bank atau suatu lembaga keuangan memberikan pinjaman tanpa anggunan dengan proses cepat dan mudah. Nah, ini termasuk utang buruk. Karena selain bunga yang ditawarkan sangat mencekik, ada syarat lain yang biasanya akan memberatkan di kemudian hari. Sebaiknya hindari utang ini kecuali Anda tak punya kartu kredit atau akses meminjam kredit tanpa agunan ke bank.
3. 'Simpan Pinjam'
          Anda tentu memiliki simpanan uang di tabungan berjangka atau asuransi untuk keperluan masa depan. Namun karena sedang butuh uang, dana tersebut Anda cairkan dengan niat akan dikembalikan segera. Ini pun termasuk utang buruk. Pertama, dana tersebut bukan untuk kebutuhan jangka pendek, jadi sebaiknya tidak diutak-atik sebelum waktunya. Kedua, Anda akan terkena penalti atas pencairan itu. Jika Anda butuh uang mendadak dan berniat mengembalikannya dengan cepat, lebih baik pinjam pada keluarga atau teman saja.
Utang Baik
           Yang masuk dalam jenis utang ini adalah pinjaman 'investasi' yang memberikan nilai tambah pada utang Anda. Misalnya,
1. KPR
           Kedit Pemilikan Rumah termasuk utang baik. Pertama, untuk membeli rumah yang harganya luar biasa mahal, mau tak mau Anda memang harus meminjam uang ke bank dan membayar kembali dengan mencicil. Jangka waktu cicilan utang yang panjang pun (bisa mencapai 20 tahun) takkan membuat Anda rugi, karena harga rumah Anda akan terus bertambah dari tahun ke tahun.
2. Pinjaman Sekolah
          Mengapa pinjaman ini dianggap utang baik? Karena pendidikan merupakan investasi. Coba deh bandingkan, gaji Anda sebagai lulusan D3 dengan lulusan S1, tentu beda kan? Dengan menambah ilmu dan ketrampilan, Anda pasti berharap mendapatkan kenaikan pendapatan yang bisa menutup utang tersebut. Namun, pinjaman sekolah ini juga bisa menjadi utang buruk Ini terjadi jika setelah lulus sekolah, ijazah baru Anda tidak dihargai oleh tempat Anda bekerja.
3. Pinjaman Usaha
          Pinjaman ini menjadi utang yang sangat baik. Apalagi, jika usaha yang dikelola dengan pinjaman tersebut memberikan keuntungan besar yang tak hanya bisa membayar utang tapi juga bisa memperkaya diri Anda. Namun Jika usaha merugi, pinjaman baik ini pun bisa berubah menjadi utang buruk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar