sms gratis

Senin, 26 November 2012

candi di indonesia


Peninggalan sejarah memang menarik untuk diteliti dan di gali sedalam- dalamnya tentang asal usul sejarah, budaya dan kebenaranya. Di Yogyakarta anda bisa menemukan banyak candi yang bisa anda datangi, mulai dari candi yang mungil dan belum dikenal wisatawan luas , sampai yang sudah dikenal oleh wisatawan luas dalam dan luar negeri. Beriikut ini adalah 7 candi yang di Yogyakartayang menarik untuk anda kunjungi dan menarik untuk anda teliti dan gali sejarah dan budayanya.

Candi Borobudur dibangun pada masa abad 8 dan 9 sekitar tahun 800 Masehi yakni pada masa kejayaan pemerintahan Wangsa Syailendra. Pendirinya adalah Raja yang berasal dari wangsa syailendra yakni Raja Samaratungga, dimulai sekitar tahun 824 Masehi dan berakhir sampai pada awal tahun 900 yakni pemerintahan sudah berganti dari Raja Samaratungga menjadi Ratu Pramudawardhani yang tidak lain adalah putri dari Raja Samaratungga sendiri.  Candi Borobudur terdiri dari enam teras berbentuk bujur sangkar diatasnya terdapat 3 pelataran melingkar, Dinding dihiasi dengan relief sebanyak 2672 panel dan sebanyak 502 Arca Budha. Stupa utama terletak di tengah tengah dan merupakan yang terbesar, dikelilingi 72 stupa berlubang yang didalamnya ada arca Budha yang tengah duduk bersila. Candi ini terbagi menjadi 3 tingkat menurut kosmologi Budha yakni : 1. Kamadhatu (ranah hawa nafsu), yaitu dunia yang masih dikuasai oleh hawa nafsu, Bagian ini diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Disini terdapat 160 relief cerita Karmawibhangga namun saat ini tersembunyi karena tertutup struktur.. 2. Rupadhatu (ranah berwujud), yaitu dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu. Bagian ini terdiri dari empat lorong dengan 1300 gambar relief dengan panjang seluruhnya 2,5 km. 3. Arupadhatu (ranah tak berwujud), yaitu dimana manusia sudah terbebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. Tingakatan tertinggi ini dilambangkan dengan stupa yang terbesar dan tertinggi, stupa polos tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini pernah ditemukan arca Budha belum selesai. Menurut kepercayaan patung yang salah dalam pembuatannya tidak boleh dirusak.
Candi ini dibangun pada masa pemerintahan 2 Raja yakni Raja Rakai Pikatan dan Raja Rakai Belitung sekitar abad 10 atau ± tahun 850 Masehi oleh Wangsa Sanjaya. Candi ini juga disebut candi Roro Jonggrang ini tidak terlepas dengan legenda yang ada yakni legenda yang pada waktu itu diceritakan ada seorang Pemuda bernama Bandung Bondowoso yang jatuh cinta terhadap Putri Roro Jonggrang, namun ternyata cinta bertepuk sebelah tangan. Struktur candi prambanan ini menggambarkan secara jelas kepercayaan dalam agama Hindu, yakni TRIMURTI maka Candi ini memiliki 3 Candi utama yang melambangkan hal tersebut.  Ketiga candi terbut adalah Candi Wisnu, Candi Brahma, dan Candi Siwa yang semuanya menghadap ke Timur.Masing- masing candi utama memiliki satu candi pendamping yakni Garuda untuk Candi Wisnu, Angsa untuk Candi Brahma dan Nandini untuk candi Siwa. Setiap candi utama juga memiliki 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sedangkan pada halaman terdapat 224 candi. Candi Siwa merupakan candi yang tertinggi dan terdapat 4 ruangan, ruangan utama berisi Arca Siwa, kemudian Arca Durga (istri Siwa juga disebut sebut sebagai arca Putri Roro Jonggrang), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Sedangkan disebelah selatan Candi Siwa ada Candi Brahma yang terdiri dari satu ruangan saja berisi Arca Brahma demikian juga disebelah utaranya adalah Candi Wisnu disini juga terdirti satu ruangan saja yang berisi Arca Wisnu

Candi sewu merupakan situs candi budha terbesar setelah candi borobudur di Magelang. Nama candi sewu sendiri bukan berarti candi sewu mempunyai bangunan candi berjumlah sewu (seribu), candi sewu hanya mempunyai bangunan berjumlah 257.  Dengan 1 candi utama 8 candi apit dan sisanya sebagai candi perwara dengan berbagai macam arca dan relief yang bisa anda temukan didalamnya .Banyak arca, relief dan pahatan yang bisa anda temukan di candi sewu ini, memasuki gerbang candi ini anda akan menemukan dua arca Dwarapala di kanan dan kiri yang mempunyai ukuran tinggi dan besar, sekitar mempunyai tinggi 2,5 meter dengan posisi berlutut dan memegang gadang. Ada juga arca budha yang berada didalam candi utama dan masih banyak lainnya yang bisa anda temukan, sedangkan untuk reliefnya, anda bisa menemukan berberapa relief bangunan candi utama, di kaki candi utama anda akan menemukan pahatan yang berbentuk bunga dalam jambangan, anda juga bisa melihat pahatan yang berbentuk kalpawreksa, sedangkan diambang pintu masuk candi utama anda bisa melihat pahatan kepala naga dengan seekor singa yang terdapat dimulut naga. Sedangkan didinding canid perwara ( candi pendamping) dihiasi pahatan yang berbentuk pria yang memegang teratai dan mengenakan busana kebesaran agama budha.
Keunikan Candi yang bertinggi 7,5 meter ini adalah letaknya yang berada didalam tanah sedalam 6,5 meter , sehingga terlihat seperti muncul dari bawah tanah. Bagi pengunjung yang ingin masuk kedalam candi ini terdapat pintu masuk disisi Barat candi utama. Perjalanan masuk candi , anda akan dipuaskan dengan ornamen berupa sayap yang terdapat pada tangga, dan diujung sayap terdapat dua patung yang menyerupai mahkluk kerdil. Terdapat juga hiasan menyerupai singa dengan ekor yang panjang.  Keunikan lainnya, candi ini tidak mempunyai penyangga sehingga ruangan bawah langsung berfungsi sebagai penyangga, sehingga alasnya sejajar dengan tanah. nda akan menjumpai relung- relung yang digunakan untuk menempatkan patung. Anda dapat melihat patung Dewi Durga (istri dari dewa siwa) yang mempunyai 8 tangan, lengkap dengan senjatanya yang digenggam ditangan, di sisi Timur anda akan menjumpai patung Dewa Ganesha yang merupakan anak dari Dewi Durga, dan di sisi Selatan terdapat patung Agastya. Direlung kanan dan kiri anda akan menjumpai  Dewa penjangga pintu, Mahakala dan Nadisyawara. Anda juga bisa melihat patung Yoni dan Lingga yang berukuran besar yang berada di sebuah bilik didalam candi. Selain candi utama anda akan mendapati 3 candi pendamping di komplek candi Sambisari ini, yang mempunyai 5,8 meter persegi dan tinggi 5 meter. Sedangkan dibagian luar candi terdapat tembok yang mengelilingi dengan ukuran 50 m x 48 m. Selesai melihat – liat candi anda bisa muju ruang informasi, disana terdapat foto- foto yang menceritakan sejak candi tersebut ditemukan, proses penggalian, proses rekronstruksi dan foto- foto peninggalan dari candi tersebut seperti arca dan prunggu yang sekarang di simpan di Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala, Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Candi Ijo merupakan candi dengan letak tertinggi di Yogyakarta, Berada diketinggian 410 m diatas permukaan laut. Candi ijo didirikan sekitar abad ke-9. Memasuki  bangunan  pagar  bisa dilihat berbagai ornamen dan ragam hias. Candi ijo merupakan kompleks Percandian, Dikompleks candi ini terdiri 17 struktur bangunan dan 11 teras berundak. diteras ke-1 dan ke-4 terdapat satu candi, diteras ke-5 terdapat satu candi dan dua batur,Pada teras ke-9 merupakan sisa batur bangunan, diteras ke-8 terdapat bangunan tiga buah candi dan empat buah batur bangunan, terdapat juga prasasti bertulisakan kode huruf F yang bertuliskan Guywan, serta Prasasti batu yang berukuran tinggi 14 cm dan lebar 9 cm, diteras paling atas teras ke-11 merupakan tempat yang dianggap paling suci, pada halaman teras tersebut ditemukan pagar keliling , delapan buah linggapatok, dan empat bangunan, yaitu candi utama dan candi tiga candi perwara .  Sedangkan diteras ke-2 ke-3, ke-6, ke-7 dan ke-10 tidak ditemukan bangunan. Semua yang ada di bangunan Candi menarik untuk diteliti dan dipelajari.
Candi yang dibangun sekitar akhir abad ke 8 M ini mempunyai tinggi 34 meter dan lebar 45 meter. Disekeliling candi terdapat beberapa stupa berjumlah 52 buah dengan tinggi kurang lebih 4,60 meter sayang karena banyak bebatuan yang hilang sehingga tidak dapat direkonstruksi kembali. Selain stupa tersebut sbenarnya masih ada 3 candi pendukung. Candi ini mempunyai cirikhas yang tidak dapat ditemui di candi-candi lain yakni pada permukaan batu terdapat lapisan yang disebut Brajalepha yakni lapisan pada ornament relief yang terbuat dari getah beberapa tanaman yang berwarna kuning, fungsinya untuk perekat dan juga sebagai pelindung ornament agar tidak mudah rusak. Didalam ruang utama terdapat sebuah patung setinggi 6 meter terbuat dari perunggu namun belum diketahui perwujudan dewa apa yang dijadikan symbol tersebut. Candi ini terdari 3 bagian yakni Kaki candi, tubuh candid an atap candi Pada bagian kaki terdapat tangga untuk memasuki candi dengan berbagai hiasan-hiasan yang indah. Pada bagian tubuh candi disebelah tenggara terdapat sebuah singgasana yang dihiasi pola singa berdiri diatas punggung gajah, sedangkan diluar tubuh candi pada relungnya dihiasi figure dewa dalam posisi berdiri dengan memegang teratai. Sedangkan bagian ketiga atapnya terdiri dari dua tingkat. Pada tingkat pertama terdapat arca Budha yang melukiskan Budha sedangkan tingkat dua melukiskan Yani Budha. Untuk puncak atapnya kemungkinan berbentuk stupa, namun sekali lagi sayang banyak bebatuan yang tidak diketemukan
Bangunan ini pertama kalai ditemukan oleh Arkeolog dari Negara Belanda yang bernama HJ De Graaf pada abad ke 17. Bentuk bangunan berupa Gapura Utama, Candi, Kolam dengan dengan luas 20 x 50 m kedalaman 2 m, Gua, Pagar, Candi Pembakaran dan paseban. Bangunan-bangunan tersebut tersebar menjadi beberapa bagian. Salah satunya adalah bagian dimana terdapat 3 pintu gerbang yang saling berdekatan, membujur dari utara ke selatan. Pintu gerbang yang di tengah adalah yang terbesar dan merupakan pintu gerbang utama yang diapit oleh dua pintu gerbang lainnya yang disebut gerbang pengapit. Kemudian bagian yang terdiri dari 5 pintu gerbang, terdiri dari 4 gerbang pengapit dan satu gerbang utama yang terletak di tengah gerbang pengapit. Ada hal yang menarik di Candi Boko tersebut yakni untuk menikmati Sunset, Ditempat ini ditawarkan Paket “Boko Sunset”. Tentu saja paket ini hanya ditawarkan jikalau cuaca bagus, biasanya pengikut paket ini rata-rata berjumlah 10 orang. Di mulai pukul 4 sore para pengunjung di sugguhi Makanan ringan serta kopi atau the sembari menikmati tnggelamnya matahi di ufuk barat. Setelah Matahri terbenam dilanjutkan dengan makan malam dengan menu-menu yang ditawarkan adalah makanan tradisional Indonesia, antara lain Bakmi goreng, bakmi godog, nasi goreng, dan soto. Untuk paket ini Wisatawan mancanegara dikenai tariff Rp. 75.000,00 sedangkan wisatawan nusantara sebesar Rp. 35. 000,00.
8.Candi Plaosan, Candi Kembar di Yogyakarta

Anda tak perlu terburu-buru kembali ke penginapan usai berkunjung ke Candi Prambanan, sebab tidak jauh dari candi Hindu tercantik di dunia itu anda juga akan menemui candi-candi lain yang sama menariknya. Melaju ke utara sejauh 1 km, anda akan menemui Candi Plaosan, sebuah candi yang dibangun oleh Rakai Pikatan untuk permaisurinya, Pramudyawardani. Terletak di Dusun Bugisan Kecamatan Prambanan, arsitektur candi ini merupakan perpaduan Hindu dan Budha.
Kompleks Plaosan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Kedua candi itu memiliki teras berbentuk segi empat yang dikelilingi oleh dinding, tempat semedi berbentuk gardu di bagian barat serta stupa di sisi lainnya. Karena kesamaan itu, maka kenampakan Candi Plaosan Lor dan Kidul hampir serupa jika dilihat dari jauh sehingga sampai sekarang Candi Plaosan juga sering disebut candi kembar.
Bangunan Candi Plaosan Lor memiliki halaman tengah yang dikelilingi oleh dinding dengan pintu masuk di sebelah barat. Pada bagian tengah halaman itu terdapat pendopo berukuran 21,62 m x 19 m. Pada bagian timur pendopo terdapat 3 buah altar, yaitu altar utara, timur dan selatan. Gambaran Amitbha, Ratnasambhava, Vairochana, dan Aksobya terdapat di altar timur. Stupa Samantabadhara dan figur Ksitigarbha ada di altar utara, sementara gambaran Manjusri terdapat di altar barat.
Candi Plaosan Kidul juga memiliki pendopo di bagian tengah yang dikelilingi 8 candi kecil yang terbagi menjadi 2 tingkat dan tiap-tiap tingkat terdiri dari 4 candi. Ada pula gambaran Tathagata Amitbha, Vajrapani dengan atribut vajra pada utpala serta Prajnaparamita yang dianggap sebagai "ibu dari semua Budha". Beberapa gambar lain masih bisa dijumpai namun tidak pada tempat yang asli. Figur Manujri yang menurut seorang ilmuwan Belanda bernama Krom cukup signifikan juga bisa dijumpai.
Bagian Bas relief candi ini memiliki gambaran unik pria dan wanita. Terdapat seorang pria yang digambarkan tengah duduk bersila dengan tangan menyembah serta figur pria dengan tangan vara mudra dan vas di kaki yang dikelilingi enam pria yang lebih kecil. Seorang wanita ada yang digambarkan sedang berdiri dengan tangan vara mudra, sementara di sekelilingnya terdapat buku, pallet dan vas. Krom berpendapat bahwa figur pria wanita itu adalah gambaran patron supporter dari dua wihara.
Seluruh kompleks Candi Plaosan memiliki 116 stupa perwara dan 50 candi perwara. Stupa perwara bisa dilihat di semua sisi candi utama, demikian pula candi perwara yang ukurannya lebih kecil. Bila berjalan ke bagian utara, anda bisa melihat bangunan terbuka yang disebut Mandapa. Dua buah prasati juga bisa ditemui, yaitu prasasti yang di atas keping emas di sebelah utara candi utama dan prasasti yang ditulis di atas batu di Candi Perwara baris pertama.
Salah satu kekhasan Candi Plaosan adalah permukaan teras yang halus. Krom berpendapat teras candi ini berbeda dengan teras candi lain yang dibangun di masa yang sama. Menurutnya, hal itu terkait dengan fungsi candi kala itu yang diduga untuk menyimpan teks-teks kanonik milik para pendeta Budha. Dugaan lain yang berasal dari para ilmuwan Belanda, jika jumlah pendeta di wilayah itu sedikit maka mungkin teras itu digunakan sebagai sebuah wihara (tempat ibadah umat Budha).
Jika melihat sekeliling candi, anda akan tahu bahwa Candi Plaosan sebenarnya merupakan kompleks candi yang luas. Hal itu dapat dilihat dari adanya pagar keliling sepanjang 460 m dari utara ke selatan serta 290 m dari barat ke timur, juga interior pagar yang terdiri atas parit sepanjang 440 m dari utara ke selatan dan 270 m dari barat ke timur. Parit yang menyusun bagian interior pagar itu bisa dilihat dengan berjalan ke arah timur melewati sisi tengah bangunan bersejarah ini.
9. CANDI TARA

Alamat: Jl. Jogja-Solo km 13 Kalasan, Yogyakarta 55282, Indonesia

Koordinat GPS: S7°46'2.3" E110°28'19.8" (lihat peta)
Candi Tara adalah candi yang dipersembahkan untuk Dewi Tara yang dinding luarnya dilapisi semen kuno. Candi Budha tertua di Yogyakarta ini dibangun oleh Rakai Panangkaran, raja dari dinasti Syailendra yang juga mengkonsep pendirian Borobudur.
Candi Tara, Peninggalan Budha Tertua di Yogyakarta
Banyak orang selalu menyebut Borobudur saat membicarakan bangunan candi Budha. Padahal, ada banyak candi bercorak Budha yang terdapat di Yogyakarta, salah satu yang berkaitan erat dengan Borobudur adalah Candi Tara. Candi yang terletak di Kalibening, Kalasan ini dibangun oleh konseptor yang sama dengan Borobudur, yaitu Rakai Panangkaran. Karena letaknya di daerah Kalasan, maka candi ini lebih dikenal dengan nama Candi Kalasan.
Selesai dibangun pada tahun 778 M, Candi Tara menjadi candi Budha tertua di Yogyakarta. Candi yang berdiri tak jauh dari Jalan Yogya Solo ini dibangun sebagai penghargaan atas perkawinan Pancapana dari Dinasti Sanjaya dengan Dyah Pramudya Wardhani dari Dinasti Syailendra. Selain sebagai hadiah perkawinan, candi itu juga merupakan tanggapan usulan para raja untuk membangun satu lagi bangunan suci bagi Dewi Tara dan biara bagi para pendeta.
Candi Tara adalah bangunan berbentuk dasar bujur sangkar dengan setiap sisi berukuran 45 meter dan tinggi 34 meter. Bangunan candi secara vertikal terdiri dari tiga bagian, yaitu kaki candi, tubuh candi dan atap candi. Bagian kaki candi adalah sebuah bangunan yang berdiri di alas batu berbentuk bujur sangkar dan sebuah batu lebar. Pada bagian itu terdapat tangga dengan hiasan makara di ujungnya. Sementara, di sekeliling kaki candi terdapat hiasan sulur-suluran yang keluar dari sebuah pot.
Tubuh candi memiliki penampilan yang menjorok keluar di sisi tengahnya. Di bagian permukaan luar tubuh candi terdapat relung yang dihiasi sosok dewa yang memegang bunga teratai dengan posisi berdiri. Bagian tenggaranya memiliki sebuah bilik yang di dalamnya terdapat singgasana bersandaran yang dihiasi motif singa yang berdiri di atas punggung gajah. Bilik tersebut dapat dimasuki dari bilik penampil yang terdapat di sisi timur.
Bagian atap candi berbentuk segi delapan dan terdiri dari dua tingkat. Sebuah arca yang melukiskan manusia Budha terdapat pada tingkat pertama sementara pada tingkat kedua terdapat arca yang melukiskan Yani Budha. Bagian puncak candi berupa bujur sangkar yang melambangkan Kemuncak Semeru dengan hiasan stupa-stupa. Pada bagian perbatasan tubuh candi dengan atap candi terdapat hiasan bunga makhluk khayangan berbadan kerdil disebut Gana.
Bila anda mencermati detail candi, anda juga akan menjumpai relief-relief cantik pada permukaannya. Misalnya relief pohon dewata dan awan beserta penghuni khayangan yang tengah memainkan bunyi-bunyian. Para penghuni khayangan itu membawa rebab, kerang dan camara. Ada pula gambaran kuncup bunga, dedaunan dan sulur-suluran. Relief di Candi Tara memiliki kekhasan karena dilapisi dengan semen kuno yang disebut Brajalepha, terbuat dari getah pohon tertentu.
Di sekeliling candi terdapat stupa-stupa dengan tinggi sekitar 4,6 m berjumlah 52 buah. Meski stupa-stupa itu tak lagi utuh karena bagiannya sudah tak mungkin dirangkai utuh, anda masih bisa menikmatinya. Mengunjungi candi yang sejarah berdirinya diketahui berdasarkan Prasasti Candi yang berhuruf Panagari ini, anda akan semakin mengakui kehebatan Rakai Panangkaran yang bahkan sempat membangun bangunan suci di Thailand.
Candi ini juga menjadi bukti bahwa pada masa lalu telah ada upaya untuk merukunkan pemeluk agama satu dengan yang lain. Terbukti, Panangkaran yang beragama Hindu membangun Candi Tara atas usulan para pendeta Budha dan dipersembahkan bagi Pancapana yang juga beragama Budha. Candi ini pulalah yang menjadi salah satu bangunan suci yang menginspirasi Atisha, seorang Budhis asal India yang pernah mengunjungi Borobudur dan menyebarkan Budha ke Tibet.
10.CANDI GAMPINGAN
Alamat: Piyungan, Bantul, Yogyakarta, Indonesia

Koordinat GPS: S7°50'7.2" E110°26'11.9" (lihat peta)
Candi Gampingan yang ditemukan pada tahun 1995 diduga merupakan bagian dari Situs Gampingan. Bagian kaki candi dihiasi relief beragam jenis hewan, salah satunya burung yang dipercaya mampu membawa pesan dari nirwana.
Membaca Pesan dari Nirwana di Candi Gampingan
Tak semua candi memiliki relief cantik yang khas sebab umumnya hanya dihias oleh arca dan relief umum yang terdapat hampir di semua candi. Salah satu yang memiliki relief cantik yang khas itu adalah Candi Gampingan, sebuah candi yang ditemukan secara tak sengaja oleh pengrajin batu bata di Dusun Gampingan, Piyungan, Bantul pada tahun 1995. Meski ukurannya kecil dan sudah tak utuh lagi, Candi Gampingan masih kaya akan relief yang mempesona.
Salah satu relief cantik yang bisa dijumpai di candi ini adalah relief hewan yang ada di kaki candi. Relief hewan di Gampingan begitu natural hingga bisa diketahui jenis hewan yang digambarkan. Cukup jarang candi yang memiliki relief demikian, setidaknya hanya Candi Prambanan dan Mendut yang dikenal memiliki relief serupa. Semua relief itu dihias dengan latar sulur-suluran, yaitu padmamula (akar tanaman teratai) yang diyakini sebagai sumber kehidupan.
Saat YogYES berkeliling, tampak jenis hewan yang mendominasi adalah burung. Terdapat relief burung gagak yang tampak memiliki paruh besar, tubuh kokoh, sayap mengembang ke atas dan ekor berbentuk kipas. Ada pula relief burung pelatuk yang digambarkan memiliki jambul di atas kepala, paruh yang agak panjang dan runcing serta sayap yang tidak mengembang. Selain itu, ada juga ayam jantan yang memiliki dada membusung dan sayap mengembang ke bawah.
Pembuatan relief burung dalam jumlah banyak di candi ini berkaitan keyakinan masyarakat saat itu terhadap kekuatan transedental burung. Diyakini, burung merupakan perwujudan para dewa sekaligus pembawa pesan dari alam para dewa atau nirwana. Burung juga berkaitan dengan kebebasan absolut manusia yang dicapai setelah berhasil meninggalkan kehidupan duniawi, lambang jiwa manusia yang lepas dari raganya.
Relief hewan lain yang juga banyak digambarkan adalah katak. Masyarakat saat itu percaya bahwa katak memiliki kekuatan gaib yang mampu mendatangkan hujan, sehingga katak juga dipercayai mampu meningkatkan produktivitas, karena air hujan yang didatangkan katak bisa meningkatkan hasil panen. Katak yang sering muncul dari air juga melambangkan pembaharuan kehidupan dan kebangkitan menuju arah yang lebih baik.
Hingga kini, relief itu masih menyisakan pertanyaan, apakah sebuah fabel (cerita hewan yang didongengkan pada anak-anak) seperti di Candi Mendut atau gambaran hewan yang sengaja dibuat untuk menunjukkan maksud tertentu. Pertanyaan itu muncul sebab gambaran hewan seperti di Candi Gampingan tak ditemukan dalam kitab yang memuat fabel, seperti Jataka, Sukasaptati, Pancatantra dan versi turunannya.
Candi Gampingan yang diperkirakan dibangun antara tahun 730 - 850 M diyakini merupakan tempat pemujaan Dewa Jambhala (Dewa Rejeki, anak Dewa Siwa). Hal itu didasari oleh penemuan Arca Jambhala ketika penggalian. Jambhala digambarkan sedang dalam keadaan semedi, tubuhnya duduk bersila sementara matanya terpejam. Bagian tubuhnya dihiasi oleh unsur ikonografis (asana) berupa bunga teratai yang memiliki daun berjumlah 8 helai sebagai lambang cakra dalam tubuh manusia.
Figur Jambhala di candi ini berbeda dengan yang ada di candi lainnya. Umumnya, Jambhala di candi lain digambarkan dengan mata lebar yang menatap ke arah pemujanya disertai dengan beragam hiasan yang melambangkan kemakmuran dan kemewahan. Diyakini, penggambaran berbeda ini didasari oleh motivasi pemujaan, bukan untuk memohon kemakmuran tetapi bimbingan agar dapat mencapai kebahagiaan sejati.
Mengunjungi Candi Gampingan akan membawa kita merenungkan kembali tentang jalan yang sudah kita tempuh untuk menuju kebahagiaan dan kesejahteraan. Relief yang didominasi bentuk hewan yang hidup di alam sekitarnya bisa jadi merupakan wujud kearifan masyarakat setempat pada jaman itu dalam merepresentasikan sebuah pesan dari nirwana: untuk hidup sejahtera dan terhindar dari bencana, manusia seharusnya menjaga keselarasan dengan alam.
11.CANDI KEDULAN
Alamat: Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Indonesia

Koordinat GPS: S7°44'12.7" E110°28'13.2" (lihat peta)
Candi Kedulan ditemukan pada tahun 1993. Penemuan candi ini beserta dua buah prasasti di lokasi penggaliannya mengundang pertanyaan tentang keberadaan desa kuno bernama Pananggaran dan sebuah bendungan di dekatnya.
Mengungkap Teka-Teki Bendungan Kuno di Sekitar Candi Kedulan
Candi Kedulan adalah sebuah candi bercorak Hindu yang terdapat di Dusun Kedulan, kurang lebih 3 kilometer dari Candi Kalasan. Candi ini ditemukan secara tak sengaja oleh para penambang pasir pada 24 November 1993. Kesenangan yang berbeda akan didapatkan bila mengunjungi candi ini, sebab anda bisa menikmati proses rekonstruksi candi yang sangatlah rumit.
Lokasi penggalian sedalam 7 meter akan langsung ditemui begitu tiba di kompleks candi ini. Lokasi penggalian itu berisi batu-batu candi yang tersebar ke segala penjuru dan bagian kaki candi induk yang tampak masih menyatu. Di lokasi penggalian inilah kompleks Candi Kedulan yang terdiri dari 1 candi induk dan 3 candi perwara (pendamping) semula berdiri. Kini, bagian kaki candi induk tengah diuji kekokohannya agar dapat ditumpangi batu-batu lain pada tahap selanjutnya.
Mengelilingi daerah sekitar lokasi penggalian, akan dijumpai batu-batu candi yang tengah direkonstruksi dengan cara mencocokkan batu satu dengan batu lainnya. Batu yang telah berhasil dicocokkan diberi simbol-simbol tertentu yang ditulis menggunakan kapur. Tampak konstruksi sementara bangunan pagar pembatas selasar candi, atap, bilik candi dan beberapa bagian tubuh candi lainnya. Terlihat pula lingga dan yoni yang diduga merupakan komponen yang mengisi bilik candi.
Beberapa ornamen yang menghias candi sudah bisa dinikmati keindahannya walau candinya sendiri masih dalam tahap rekonstruksi. Misalnya, relief naga di bawah yoni yang diperkirakan mengisi bilik utama candi induk, figurnya berbeda dengan naga penghias yoni candi di Jawa Tengah lainnya sebab terlihat memiliki rahang. Terdapat pula relief dewa di beberapa bagian dinding candi, hiasan sulur-suluran, roset, serta relief motif batik.
Selesai berkeliling, YogYES sempat berbincang dengan salah seorang staf bernama Haryono. Ia bercerita betapa sulitnya menyusun kembali bangunan yang telah runtuh itu. Ada ratusan batu yang harus dicocokkan agar candi bisa berdiri lagi, padahal untuk mencocokkannya tak ada petunjuk sama sekali. Saking sulitnya, seorang pekerja kadang hanya mampu mencocokkan satu batu dengan satu batu lainnya dalam kurun waktu seminggu. Betul, bagaikan menyusun sebuah puzzle raksasa.
Kalau memasuki ruang informasi di sebelah lokasi penggalian, anda bisa mengetahui perkiraan rancangan Candi Kedulan. Dari hasil diperkirakan, candi induk memiliki tinggi 8 meter, terbagi menjadi bagian kaki, tubuh dan atap. Tubuh candi terdiri dari 10 lapis batu dengan tinggi 2,4 meter, memiliki beberapa relung yang berisi arca Ganesha (anak Dewa Siwa), Agastya, Durga (isteri Dewa Siwa), Nandaka dan Nandiswara (kendaraan Dewi Durga), serta mempunyai selasar sempit yang diduga hanya bisa dimasuki orang-orang tertentu. Atap candi terdiri atas 13 lapis batu andesit. Dari keterangan diatas bisa diperkirakan bahwa arsitekturnya secara keseluruhan mirip dengan Candi Sambisari.
Di ruang informasi itu pula, anda bisa melihat puing-puing puing-puing mangkuk berhias dan barang gerabah yang diduga digunakan dalam ritual peribadatan di candi ini. Selain itu, ada juga kayu-kayu yang berasal dari pepohonan yang tumbuh semasa candi ini berdiri. Haryono bercerita pada YogYES bahwa salah satu serpihan kayu pohon itu pernah dibawa seseorang untuk diukir, namun dikembalikan lagi sebab orang yang membawanya justru mengalami petaka.
Beberapa foto benda-benda lain yang ditemukan selama penggalian juga bisa dilihat di ruang informasi. Ada foto arca dewa berbahan perunggu dan foto prasasti Pananggaran dan Sumudul yang ditemukan pada tahun 2003. Pada dinding ruangan, terdapat gambaran lapisan tanah tempat batu-batu candi ditemukan, serta foto-foto yang menggambarkan proses penggalian yang berlangsung selama bertahun-tahun.
Pada 12 Juni 2003, ditemukan 2 buah prasasti di lokasi penggalian. Prasasti yang ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta tersebut sudah berhasil dibaca oleh dua epigraf dari Jurusan Arkeologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, yaitu Dr Riboet Darmoseotopo dan Tjahjono Prasodjo MA. Berangka tahun 791 Saka (869 Masehi, atau sekitar 10 tahun setelah candi Prambanan berdiri), isinya tentang pembebasan pajak tanah di Desa Pananggaran dan Parhyangan, pembuatan bendungan untuk irigasi, pendirian bangunan suci bernama Tiwaharyyan serta ancaman kutukan bagi siapapun yang tidak mematuhi aturan.
Beberapa arkeolog menduga bahwa prasasti tersebut berkaitan dengan pendirian Candi Kedulan. Bangunan suci Tiwaharyyan diduga merupakan Candi Kedulan itu sendiri. Desa Pananggaran yang diceritakan pada prasasti diduga berada di wilayah sekitar candi, begitu pula bendungan yang dimaksud. Namun sampai kini belum ditemukan jejak bendungan kuno yang dimaksud. Mungkin bendungan itu dibangun di Sungai Opak yang berjarak ±4 km dari lokasi candi, atau mungkin juga di sungai yang kini sudah tidak ada lagi karena tertutup lahar letusan Gunung Merapi seribu tahun silam.
Banyaknya teka-teki yang menunggu untuk dipecahkan beserta pesona komponen candi menjadikan berwisata ke Candi Kedulan menarik untuk dilakukan. Kondisi candi yang masih dalam tahap rekonstruksi justru menambah kesenangan ketika mengunjunginya.
12.CANDI MENDUT
 
Alamat: Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia

Koordinat GPS: S7°36'17.3" E110°13'48.1" (lihat peta)
Candi Mendut lebih tua dari Candi Borobudur. Ada cerita untuk anak-anak pada dinding-dindingnya.
Candi Mendut

Candi Mendut terletak 3 km ke arah timur dari Candi Borobudur, merupakan candi Budha yang dibangun tahun 824 Masehi oleh Raja Indera dari wangsa Syailendra. Di dalam Candi Mendut terdapat 3 (tiga) patung besar.
  1. Cakyamuni yang sedang duduk bersila dengan posisi tangan memutar roda dharma.
  2. Awalokiteswara sebagai Bodhi Satwa membantu umat manusia
    Awalokiteswara merupakan patung amitabha yang berada di atas mahkotanya, Vajrapani. Ia sedang memegang bunga teratai merah yang diletakkan di atas telapak tangan.
  3. Maitreya sebagai penyelamat manusia di masa depan
Ada cerita untuk anak-anak pada dinding-dindingnya. Candi ini sering dipergunakan untuk merayakan upacara Waisak setiap Mei pada malam bulan purnama dan dikunjungi para peziarah dari Indonesia maupun manca negara.
Candi ini lebih tua dari Candi Borobudur. Arsitekturnya persegi empat dan mempunyai pintu masuk di atas tangganya. Atapnya juga persegi empat dan bertingkat-tingkat, ada stupa di atasnya.
13.CANDI PAWON
 Alamat: Desa Mendut, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia

Koordinat GPS: S7°36'22" E110°13'10.3" (lihat peta)
Candi Pawon bukan sebuah makam, melainkan sebagai tempat untuk menyimpan senjata Raja Indera yang bernama Vajranala.
Candi Pawon
Candi Pawon terletak 1,5 km ke arah barat dari Candi Mendut dan ke arah timur dari Candi Borobudur, juga merupakan sebuah candi Budha. Saat diteliti secara lengkap pada reliefnya, ternyata merupakan permulaan relief Candi Borobudur.
Banyak orang mengira Candi Pawon merupakan sebuah makam, namun setelah diteliti ternyata merupakan tempat untuk menyimpan senjata Raja Indera yang bernama Vajranala. Candi ini terbuat dari batu gunung berapi. Ditinjau dari seni bangunannya merupakan gabungan seni bangunan Hindu Jawa kuno dan India. Candi Pawon terletak tepat di sumbu garis yang menghubungkan Candi Borobudur dan Candi Mendut.
Kemungkinan candi ini dibangun untuk kubera. Candi ini berada di atas teras dan tangga yang agak lebar. Semua bagian-bagiannya dihiasi dengan stupa (dagoba) dan dinding-dinding luarnya dengan gambar-gambar simbolis.


Sabtu, 03 November 2012

The Rules of Colors and Prints

The Rules of Colors and Prints Colors
  1. Putih itu bikin berat badan kita ‘bertambah’, kalau hitam justru mengurangi loh!
  2. Warna yang bisa bikin bentuk badan kita terlihat ‘ngembang’ ada putih, kuning, lime green, orange, dan pink yang nyala.
  3. Warna yang bisa menyamarkan adalah yang netral gitu, dan hampir semua warna pastel. Semuanya dari caramel to ice blue.
  4. Warna yang bisa mengecilkan bentuk badan itu adalah hitam, navy, charcoal, cokelat yang gelap, dan abu-abu.
  5. Semua yang berwarna gelap from head to toe, itu bakal bikin efek yang dramatis. Selain bikin langsing, juga bikin kita terlihat lebih tinngi. Supaya nggak bosen kita padukan dengan texture. Padukan baju kamu hitam kamu dengan something yang mengkilat, atau rajutan dengan tenunan. Tapi hati-hati nih, texture dan shine bisa nambah ‘berat bedan’.
  6. Karena texture yang mengkilat di kategori yang sama sebagai warna yang nyala kamu bisa paduin juga sama yang gelap, dan gunakan itu buat highlight atau buat kamuflase aja. Contohnya, kalau kamu mau menyamarkan dada kamu yang besar, gunakan rok dengan warna nyala yang mengkilat, dan padukan dengan atasan yang gelap.
  7. Dress berwarna solid yang cuttinganya pas badan, bisa jadi favorit untuk segala suasana..
Yess Online
Prints
  1. Big prints, polkadot yang besar, garis horizontal (bahkan di rajutan) dan legging yang berpola bikin kita terlihat lebih gemuk.
  2. Small prints bisa bikin kita jadi pusat perhatian loh, dan bisa nyembunyiin pinggul dan bokong yang besar.
  3. Bentuk tubuh yang kecil bakalan lebih bagus dan lebih cantik, dengan baju yang sewarna. Badan mungil jangan deh pakai baju yang busy print (dan semua fussy details).
  4. Kalau kamu baru nyoba pakai prints, kamu harus hati-hati yah. Buat begginers, yang paling baik pilih sesuatu yang tidak terlalu kontras. Soft, floral pastel, dan kain wol berwarna gelap bisa dipakai hampir semua orang.
  5. Kecuali Christian Lacroix sendiri ya yang dandanin kamu, pilih untuk satu printed item per outfit. Meskipun itu sepatu.
  6. Badan yang lebih tinggi bisa pakai dress yang printnya lebih kontras.
  7. Untuk kebanyakan cewek, printed dress bakal terlihat lebih baik dengan potongan gaya santai daripada gaya dengan potongan yang ketat, atau terlalu ngebentuk badan kita. Dan juga hindarin printed dressyang printnya warna-warni, apalgi klo print-nya yang besar, itu bakal keliahatan berlebihan.
  8. Floral prints yang besar, pola geomatris yang terang, dan tropical prints akan terlihat lebih keren bila diimbangi solid color pada atasan atau bawahan.
  9. Prints yang backgroundnya lebih gelap, bakal bikin kita terlihat lebih slim
  10. Bentuk badan yang kayak cowok bisa pake pola yang ‘rame’ dan bisa pake print buat atasan, sepanjang mereka tetap pakai bentuk yang simple dan sederhana dengan warna yang solid pada bagian bawah. Cewek dengan bentuk badan ‘buah pir’ juga bisa pakai print-an buat atasan, dan semua orang bakal ngiri sama pinggul kamu.
  11. Beberapa ethnic prints biasanya keren, apalagi yang vintage. Tapi hati-hati kalau beli baju 2nd hand. Takutnya rusak atau berlubang.
  12. Animal prints terlihat lebih bagus kalau prints binatang yang sebenarnya. Kalau mcan ya loreng macan. Zebra ya hitam putih.
Link Terkait :
1. find-out-your-best-bra
2. handbags most favourite fashion item
3. how to organize your shoes
4. trend alert studs on black
5. Lucious-lips-for-boys-and-girls
6. beautiful-and-healthy-eyes.

Find Out Your Best Bra

Coba tebak, salah satu item fashion yang paling penting buat cewek?? Yups, bener banget kalau kamu bilang bra. Walau nggak kelihatan, tapi nih benda penting banget loh. Bisa bikin penampilan makin cihuy.
Tahu nggak sih, kalau banyak banget cewek yang salah pakai bra!! Woops… kok bisa? Padahal bra yang ukurannya nggak pas itu ngefek banget sama postur tubuh loh. Kalau branya kekecilan your sensitive area bakalan tertekan, dan kalau kegedean kamu bakal kelihatan lebih berat dan lebih tua!! Hiyaaa… segitu ngaruhnya!!
Lagian, coba pikir… kalau branya nggak enak kan, kamunya juga jadi nggak nyaman. gimana milih bra yang baik dan benar!!!
1. Lingkar Dada
Pertama-tama, coba ambil meteran (itu loh, yang biasa dipakai sama penjahit buat ngukur badan). Terus lingkari di dada, tepat under your breast. Coba lihat berapa ukurannya. Kalau angkanya menunjukan angka ganjil, maka tambahin 4 cm dan bila hasilnya ganjil, tambahkan 5 cm
Misalnya, lingkar dadamu itu 31 cm + 5 = 36 cm, berarti ukuran bra mu adalah 36.
2. Cup Size
Untuk menentukan cup size, ukur lingkar payudaramu. Lihat selisih dari lingkar dada. Misalnya, lingkar dada (sebelum ditambah) adalah 31 dan lingkar payudaramu adalah 36 berarti selisihnya adalah 4
(dalam table)
1 inch   A cup
2 inches B cup
3 Inches C cup
4 inches D cup
5 inches DD cup (E)
6 inches DDD cup (F)
7 inches DDDD cup (G)
 3. Pakai Yang Benar
Selama ini gimana cara kamu pakai bra?? Banyak nih yang mengaitkan bra di posisi depan, terus baru deh bra-nya diputar. Iya kan?? tahu nggak, cara itu salah!! Itu bikin posisi bra jadi nggak mantap. Cara yang benar adalah, pertama, untuk bra bertali, sampirkan talinya di pundak, terus cup-nya diletakan tepat on your breast. Setelah itu, baru deh dikaitkan (jadi tanganmu yang kebelakang)
4. Check The Strap
Kalau misalnya tali bra menekan pundakmu banget, sampai-sampai pundakmu memerah, kamu bisa ganti talinya dengan yang lebih tipis atau tambahkan busa suapya nyaman. Jangan lupa untuk ngepasin panjang talinya ya, jangan sampai talinya
5. Bra That Fits You!
Ini nih, ciri-ciri bra yang pas buat kamu!
  • Pastikan cup-nya menutupi payudaramu dengan sempurna (kecuali kalau kamu memang pakai yang half-cup). Bra-nya berarti kekecilan kalau when you wear a shirt and see a bump where the breast meets the top line of the cup.
  • Kalau cup-nya rada wrinkle alias berkerut, coba sekali lagi untuk menempatkan your breast pas di cup. Kalau masih wrinkly, berarti cup-nya kegedean tuh. Dan kalau payudaramu kayak keluar-keluar gitu dari cup, berarti kekecilan.
  • Pastikan juga kawat penyangganya dibalut sama bahan yang lembut dan tebal, jadi nggak sakit
  • Bra yang baik itu adalah bra yang dibawah cupnya tuh masih menyisakan sedikit space yang menempel di kulit, tepat di bawah dada.
Link Terkait :
1. Permainan warna untuk penampilanmu
2. handbags most favourite fashion item
3. how to organize your shoes
4. trend alert studs on black
5. Lucious-lips-for-boys-and-girls
6. beautiful-and-healthy-eyes.

Handbags, Most Favourite Fashion Item

Nggak hanya berfungsi untuk membawa barang saja, ternyata sejak abad ke 14, handbag sudah jadi lambang social status dan juga kecantikan. Kalau melihat sejarahnya, di abad ke-14 tas dengan tali semacam tali kolor dipakai untuk membawa uang.

Abad ke-17, banyak remanja cewek yang mulai diajari untuk membuat handbag. Baru deh di abad 19 sudah banyak pabrik yang menciptakan handbag. Dan abad 21, teknologi canggih bikin handbag makin keren-keren, dan cowok pun kini juga suka pakai handbag.
Biar semakin menarik mungkin, handbag dibuat dalam berbagai jenis. Check it out..
Kelly Bag
Handbag bentuk trapesium, dengan empat studs di dasarnya jadi bisa berdiri kokoh saat ditaruh.
Brand Hermes pertama kali memperkenalkannya pada 1935 dengan nama tas kulit Sac à dépêches. Tahun 1956an, aktris Grace Kelly suka banget pakai tas ini, dan langsung deh jadi ngehits banget. Apalagi setelah Grace jadi Princess of Monaco. Makanya para fashionista menyebut tas ini dengan nama Kelly bag.
Dulu Grace sukanya pakai yang ukuran 50 cm. Sekarang sudah ada Kelly mini yang hanya 15 cm.
Hobo
Cirinya adalah bentuknya sedikit mirip bulan sabit, cukup lebar, dan strap panjang untuk digantung di bahu, atau sampai bawah ketiak.  Disebut juga slouchy purse.
Sudah ada sejak 1936. Yang pertama bernama ‘gilda hobo bag’, harganya baru 35 cents.
Coach, brand tas terkenal di Amerika, terkenal dengan mini hobo warna khaki dan brown yang jadi trademark-nya.
Clutch
Handbag yang didesain untuk dibawa dengan tangan saja. Meskipun ada juga clutch dengan long strap sehingga bisa digantung di bahu.
Clutch populer sejak abad 19 di Eropa dan Amerika. Tapi mendekati abad 20, clutch sempat nggak ngetren karena dinilai terlalu kecil. Shoulder bag dan larger purses dianggap lebih bermanfaat.
Tapi setelah fashion makin berkembang selepas Perang Dunia II, clutch was reborn dan sampai sekarang jadi fashion item wajib.
Tote
Tas bentuk simpel, large, and open. Handle-nya melengkung di tengah atas.
Dulu tote nggak pernah pakai zippers ataupun kancing. Tapi sekarang sudah banyak variasinya dan juga dibuat tertutup.
Tahun 1940an, tote bag biasa dipakai buat newsboy. Dan Amerika mulai keranjingan pakai tote bag sejak 1944, saat brand LL Bean mengeluarkan canvas bag model ini dengan nama Boat Bag.
Tahun 1950-an, tote mulai dijadiin handbag para cewek dengan bentuk yang lebih stylish.
 Link Terkait
1. find-out-your-best-bra
2. the-rules-of-colors-and-prints.
3. how to organize your shoes
4. trend alert studs on black
5. Lucious-lips-for-boys-and-girls
6. beautiful-and-healthy-eyes.

How to Organize Your Shoes

Jadi fashionista nggak hanya sekedar jago mix and match dong ya, tapi juga bisa menata isi lemarimu yang super banyak itu dengan rapi. Yuk, tata sepatumu.
Saat kita membutuhkan suatu barang, tapi barang itu nggak ada di tempatnya, bikin bete banget kan Pals?! Apalagi pas mau cari sepatu yang match buat baju, tapi kita harus ngoprek dulu karena isi rak nggak terorganisir dengan baik.
Kadang kita punya mindset, selalu butuh space yang sangat besar biar sepatu bisa tertata rapi. Hmm… itu nggak selalu benar. Kalau kita bisa berkomitmen, “a place for everything and everything in its place,” kita bisa mempunyai full access saat mencari sepatu, tanpa menghabiskan banyak waktu atau mengeluarkan budget besar untuk lemari yang besar dan mahal.
Step 1 : Pisahkan apa yang perlu dan nggak perlu ditaruh di dalam lemari. Banyak space yang bisa dipakai untuk menyimpan fashion item yang nggak setiap hari kamu pakai. Misalnya di bawah tempat tidur. Jadi tetap gampang kamu ambil, tapi nggak memenuhi lemari.
Step 2 : Menentukan tempat terbaik yang gampang kita raih. Bisa juga memanfaatkan ruang horizontal di atas lemari. Di beberapa lemari, ruang horizontal biasanya nggak banyak kan, jadi gunakan ruang vertikal. Pertimbangkan juga untuk membuat rak yang tinggi ke atas.
Step 3:  Mengukur space di dalam lemari yang bisa kita pakai buat sepatu. Ini akan membantu kamu menentukan berapa box yang bisa masuk.
Step 4: Cari wadah untuk tempat penyimpanan cadangan. Bisa berupa kardus, bisa juga rak atau laci ukuran 58 cm dan lebar 53 cm. Itu bisa menyimpan 12 – 15 pasang sepatu. Jangan lupa sebelum membeli, coba berapa box atau pasang sepatu yang bisa masuk.
Step 5:  Kelompokan sepatu kamu menurut warnanya, bukan jenisnya. Ini lebih efisien dan mempermudah ngedapetin sepatu yang pas sama baju yang akan kamu pakai. Bahkan kamu bisa lebih variatif me-mix and match, dan bisa nemuin color mix antara sepatu dan baju yang nggak terpikirkan sebelumnya. Tapi ini untuk sepatu sehari-hari ya. Untuk sport shoes, dipisahkan sendiri lagi.

Step 6: Untuk high heels, letakan berlawanan posisi (heel dan toe-nya) agar muat sebanyak mungkin. Untuk long boots pun juga diletakan berbaring dari tumit sampai ujung kaki agar nggak tertekuk dan berkerut.
Step 7: Tandai dengan jelas kalau kamu menyimpannya tertutup. Nah, sekarang saat kamu membutuhkan sepatu warna tertentu, gampang deh.

Link Terkait :
1. find-out-your-best-bra
2. handbags most favourite fashion item
3. The-rules-of-colors-and-prints.html
4. trend alert studs on black
5. Lucious-lips-for-boys-and-girls
6. beautiful-and-healthy-eyes.